Wednesday 7 November 2018

MAKALAH PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dapat memperbaiki akhlak dan budi pekertinya sehingga ia tahu etika dan norma yang berlaku di tengah masyarakat. Guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran memepertimbangkan beberapa aspek, antara lain berorientasi pada perkembangan siswa karena pembelajaran yang mengacu pada karakteristik siswa, baik kelompok maupun individu dapat diterima oleh siswa, dan akan lebih bermakna. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sejalan dengan itu kemampuan berbahasa dituntut melalui pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah, dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan dan ketepatan berbahasa serta sikap penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai warisan budaya bangsa. Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia mempunyai struktur yang mirip dengan struktur kurikulum negara-negara di dunia, yang dibangun melalui tiga tujuan utama yaitu pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Kurikulum 2013 ini mempunyai struktur Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dibangun melalui konsep kurikulum yang holistik. Tingkat keholistikan kurikulum ini dapat dilihat dari konsep KI dan KD yang mempresentasikan nilai-nilai keagamaan, sosial-budaya, dengan pengetahuan, keterampilan berbahasa serta sikap yang dibentuk melalui KI dan KD tersebut, konsep kebahasaan yang digunakan sebagai
Pendekatan serta implikasi metodologi pembelajarannya (Mahsun, 2013). Keholistikan kurikulum ini dapat dilihat melalui KI,KD, dan indikatornya yang memberikan akses anak didik untuk belajar secara holistik. Anak didik belajar memahami konsep (kognitif), berlatih menggunakan bahasa secara tepat (keterampilan) serta menentukan sikapnya terhadapa lingkungannya secara simultan melalui berbagai jenis teks (proses sosial atau genre) yang dipelajari.Kurikulum 2013 menyadari peran penting sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis. Sejalan dengan peran itu, pembelajaran Bahasa Indonesia disajikan dalam buku dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Di dalam buku ajar dijelaskan berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Buku ajar merupakan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa dibiasakan mencari sumber belajar lain. Guru berperan meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatankegiatan berbahasa siswa. Guru harus memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Buku ajar dalam Kurikulum 2013, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia dirancang berbasis teks.Pendekatan pembelajarannya berbasis aktivitas dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah, dan penilaian pembelajarannya menggunakan penilaian autentik.Pemahaman terhadap jenis, kaidah, dan konteks suatu teks dibelajarkan sehingga siswa menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks serta menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk teks yang sesuai
B.  Rumusan Masalah ?
1)   Bagiamana model atau metode  pemebelajaran bahasa berbasis teks di Sekolah dasar ?
2)   Bagaimana pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar ?
3)   Bagaimana pengajaran bahasa berdasarkan jenis teks di Sekolah dasar ?
C. Tujuan penulisan
1)   Mengethaui model atau metode  pemebelajaran bahasa berbasis teks di Sekolah dasar.
2)   Mengethaui pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar.
3)   Mengethaui Bagaimana Pengajaran Bahasa Berdasarkan Jenis Teks di Sekolah dasar.


                                                                      BAB II
PEMBAHASAN
A.  Model atau Metode Pembelajaran Berbasis Teks (Text- Based Instruction Genre-Based Instruction)
Pembelajaran Berbasis Teks merupakan pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan siswa untuk menyusun teks. Metode pembelajaran ini mendasarkan diri pada pemodelan teks dan analisis terhadap fitur-fiturnya secara eksplisit serta fokus pada hubungan antara teks dan konteks penggunaannya. Perancangan unit-unit pembelajarannya mengarahkan siswa agar mampu memahami dan memproduksi teks baik lisan maupun tulis dalam berbagai konteks. Untuk itu siswa perlu memahami fungsi sosial, struktur, dan ftur kebahasaan teks.
Guru mengenalkan teks dan tujuannya, serta ftur-fturnya, dan membimbing siswa memproduksi teks melalui proses pemberian bantuan (scaolding). Pembelajaran Berbasis Teks melibatkan proses di mana guru membantu siswa dalam memproduksi teks dan secara bertahap mengurangi bantuan tersebut sampai siswa mampu menproduksi teks sendiri. Pembelajaran diorganisasikan dengan menggunakan berbagai macam teks yang terkait dengan kebutuhan siswa, dan siswa diberikan latihan dalam berbagai macam teks sampai mereka mampu memproduksi teks tanpa bantuan dan bimbingan guru (Richards, 2015).
Pada satuan teks dengan tujuan untuk melaksanakan berbagai tindakan komunikatif secara bermakna, dengan menggunakan atau terkait dengan teks-teks yang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik, secara reseptif dan produktif, secaralisan maupun tulis, di berbagai konteks yang relevan dengan kehidupansiswa, dalam bentuk kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis yang terintegrasi secara alami dalam berbagai kegiatan komunikatif yang bermakna. Hal ini berarti bahwa teks dipelajari bukan sebagai sasaran akhir, tetapi sebagai alat untuk melakukan berbagai aktivitas terkait dengan dengan kehidupan nyata.
Penggunaan teks juga bertujuan untuk menumbuhkan sikap menghargai dan menghayati nilai-nilai agama dan sosial, termasuk perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Emilia (2011: 21-22) menyebutkan beberapa prinsip utama pembelajaran Berbasis Teks. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
a)    Menekankan pentingnya guru mengembangkan kesadaran siswa bahwa setiap teks merupakan kreasi unik dari seorang penulis yang unik juga dan bersifat relatif bagi sekelompok orang dan konteks tertentu.
b)   Menganggap belajar bahasa sebagai aktivitas sosial (Feez and Joyce, 1998) yang meniscayakan kebergantungan antar siswa dan masyarakat, yang dalam hal ini bisa teman, guru atau orang dewasa lain yang bisa membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik, termasuk orang tua. Melalui prinsip ini pembelajaran bahasa berbasis teks diharapkan menghasilkan tiga hal: siswa belajar bahasa, siswa belajar melalui bahasa, dan siswa belajar tentang bahasa (Derewianka, 1990; Feez and Joyce, 1998)
c)    Menekankan bahwa belajar akan berjalan lebih efektif kalau gurumenerangkan secara eksplisit kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah proses belajar selesai (Feez and Joyce, 1998; Cope and Kalantiz, 1993); bagaimana bahasa beroperasi untuk membangun makna dalam berbagai jenis teks dan ciri-cirilinguistiknya.
d)   Menegaskan bahwa siswa belajar di bawah bimbingan guru dalam kerangka magang diaman siswa berperan sebagai orang yang dilatih dan guru sebagai ahli dalam sistem dan fungsi bahasa.
e)    Berkeyakinan bahwa pengajaran tata bahasa merupakan bagian penting untuk menuntun siswa kepada pengetahuan tentang bagaimana bahasa berfungsi pengetahuan yang dapat melahirkan pemberdayaan lebih luas bagi siswa .
B.  Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks Pada Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sedangkan menurut Priyatni Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dan penguatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan demikian, kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru dalam dunia pendidikan di Indonesia setelah KTSP.Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Berdasarkan beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu kurikulum sekurang-kurangnya berisi (a) penanggung jawab, (b) pelaku, (c) rencana, (d) isi, (e) cara, (f) kegiatan/proses, dan (g) pedoman. Komponenkomponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
Ruang lingkup kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga, yakni ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Ranah sikap aspek sosial mata pelajaran Bahasa Indonesia berbeda tiap kelas.KD ini fokus pada karakter jujur, peduli, cinta tanah air, semangat kebangsaan, demokratis, kreatif, santun, dan percaya diri ketika melakukan aktivitas berbahasa baik secara lisan maupun tulisan.Ranah pengetahuan dan ranah keterampilan dalam kurikulum 2013 yang dilaksanakan adalah pembelajaran berbasis teks. Kompetensi literasi adalah kompotensi inti pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memecahkan masalah kehidupan dengan menggunakan teks sebagai alat utama komunikasi.
C. Pengajaran Bahasa Berdasarkan Jenis Teks
Ramadania (2016:4) Genre adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan itu. Genre bukan bahasa, tetapi lebih pada semacam aturan sosial yang berupa tahapan prosedural yang secara konvensional digunakan untuk mecapai tujuan social tertentu. Di dalam KI C dan D K13 secara implisit mensiratkan pembelajaran berdasarkan jenis teks. Di dalam KD, jenis teks tersebut diurai berdasarkan ranah kedekatan dengan siswa serta tingkat kesulitan tatanan nikai dan normasosial yang terealisir di dalam bahasanya. Untuk mengajarkan genre ini diiperlukan metode pembelajaran yang interaktif, dekonstruktif, dan rekonstruktif. Di dalam K13 ini diseebut empat tahap: membangun konteks, pemodelan, membangun teks bersama-sama, dan membangun teks mandiri.
Tahap ini mengadopsi metode pembelajaran berdasarkan genre yang telah dilaksanakan Sydney Schools yang disebut “teacherlearning cycle”. Metode ini sangat bagus uuntuk membangun siswa aktif untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Hal ini dikarenakan anak diajak secara aktif untuk mengenal konteks melalui membangun konteks, kemudian mereka diajak untuk mendekonstruk teks beserta nilai dan ciiri kebahasaannya melalui kegiatan dekonstruktif dalam tahap pemodelan.Berikutnya siswa diajak merekonstruksi teks bersama-sama dengan teman atau bantuan guru melalui kegiatan rekonstruktif dalam tahap membangun teks bersama. Selanjutya, siswa diberi tugas untuk membuat teks dengan genre yang sama, tetapi dengan topik yang berbeda. Guru harus benar-benar meyakini bahwa pada akhirnya peserta didik mampu menyajikan teks secara mandiri. Secara rinci tahapan tersebut sebagai berikut.
1)   Membangun Konteks
Tahap membangun konteks ini digunakan guru dan siswa untuk mempersiapkansiswa untuk masuk ke pelajaran yang akan diberikan. Tahap ini dapat dimulai dengan kegiatan mereview pelajaran minggu lalu atau mengajak siswa untuk menyelami ranah pelajaran yang akan diberikan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui Tanya jawab, cerita ulang, atau diskusi.
2)   Pemodelan
Pemodelan merupakan tahap awal pengenalan model teks yamg diberikan.Biasanya,tahap ini guru memberikan model genre atau tipe teks tertentu yang ideal, lengkap dengan tujuan social, tahapan, dan ciri kebahasaan.Dalam tahap ini, pemodelan dilaksanakan dalam sejumlah kegiatan dekontruksi tujuan sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan untuk teks ini.
3)   Membangun Teks Bersama
Pada tahap ini siswa merekonstruksi nilai sosial, tujuan sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan dari level semantik wacana sampai dengan fonologi. Siswa diajak membuat teks dengan genre, tujuan, tahapan, dan ciri kebahasaannya.Yang tidak kalah penting ialah siswa diajak menentukan sikapnya di dalam teks tersebut.Oleh karena itu, untuk membangun teks bersama ini, siswa perlu dibantu melalui kelompok siswa yang disupervisi guru.Kegiatan pembelajarannya melalui kegiatan pembelajaran yang lebih produktif. Kegiatan ini melengkapi dialog, bagan, meringkas, dan kegiatan membangun teks. Akan sangat membantu siswa untuk membangun teks secara bersama-sama.Oleh karena itu, kegiatan membangun teks bersama ini harus dikerjakan secara berulang mencari sumber di perpustakaan, media, internet, observasi lapangan, dan interview narasumber secara kelompok. Kemudian, siswa akan mempunyai catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan hasil interview yang akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara bersama.
4)   Membangun Teks Mandiri
Membangun teks mandiri ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang mengakumulasikan antara kegiatan membangun teks dengan segala isinya. Siswa akan bekerja secara mandiri mulai mencari sumber di perpustakaan, media, internet, observasi di lapangan, interview nara sumber untuk memperoleh data yang akurat untuk membangun teks secara mandiri ini. Kemudian siswa akan mempunyai catatan kepustakaan, lapangan, dan hasil interview yang akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara mandiri. Demikian juga siswa diminta untuk mempunyai sikap terhadap lingkungan sebelum dituangkan ke dalam bentuk teks.


D.                                        RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA (RPP)
BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS
Satuan Pendidikan    : ..............................
Kelas/Semester          : IV/I
Tema                          : 1.Indahnya Kebersamaan
Sub Tema                  : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran            : 5

IPA
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.4  Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan panca indera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
B.  Indikator
IPA
3.5.1   Menjelaskan perambatan sumber bunyi
4.4.1   Membandingkan hasil percobaan perambatan bunyi melalui padat, cair, dan gas
Bahasa Indonesia
3.2.1   Mempraktikkan langkah-langkah yang terdapat pada teks percobaan perambatan bunyi
4.1.1   Menyajikan langkah-langkah percobaan dalam bentuk laporan
1.    Kaidah/ cara penulisan laporan
2.    Perambatan bunyi
3.    Kolase
4.    Sudut lancip, tumpul, dan siku-siku
D.  Alokasi Waktu
6 X 35 menit
E.  Pendekatan & Metode
Pendekatan : Saintifik (Scientific).
Strategi       : Cooperative Learning
Teknik        : Example Non Example
Metode       : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F.   Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
1.    Guru memberikan salam dan mengajak berdoa (religius).
2.    Mengecek kehadiran peserta didik
3.    Mengulas pelajaran lalu tentang sumber bunyi
4.    Peserta didik mengamati gambar sumber bunyi, kemudian diminta menyampaikan pendapat dan   perasaannya setelah melihat gambar tersebut. Alat musik, jangkrik, radio, sebagai sumber bunyi (Mengamati)
5.    Tanya jawab tentang macam macam sumber bunyi
6.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi.
10 menit
Inti


1)        Guru memilih sebuah teks autentik (teks laporan) tentang panca indera dan perambatan bunyi dan membacanya di depan kelas
2)        Guru membuat beberapa pertanyaan tentang isi teks yang telah dibacakan.
3)        Guru membuat beberapa pertanyaan tentang jenis teks, penyusunan teks, struktur generik teks, dan kaidah kebahasaan teks
4)        Guru menjelaskan teks laporan dengan flash cards atau gambar untuk menunjukkan bagian teks dan kaidah kebahasaan
5)        Guru menanyakan perbedaan dan persamaan struktur dan bahasa teks pada peserta didik
6)        Guru dan peserta didik mendiskusikan jawaban\
7)        Guru memberi contoh teks laporan yang lain dan memberikan tugas untuk menemukan struktur dan kaidah kebahasaan teks
8)        Guru mempersiapkan beberapa teks laporan kemudian membacakannya/membagikannya kepada kelompok peserta didik
9)        Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan dan menemukan struktur dan kaidah kebahasaan yang sudah dijelaskan dengan mengisi tabel
10)    Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberikan pendapat atau saran
11)    Guru menugaskan salah satu kelompok untuk membaca teks dengan memperhatikan intonasi, pelafalan, mimik, gestur.
12)    Guru memberikan penjelasan jika ada yang kurang sesuai
13)    Guru membentuk kelompok dan meminta peserta didik bekerja dalam kelompok
14)    Guru meminta setiap kelompok menyusun kembali teks yang disusun secara acak seseuai dengan struktur laporan teks
15)    Guru menugaskan masing-masing kelompok membuat kesimpulan uantuk teks laporan tersebut
16)    Guru menugaskan setiap kelompok menganalisis kaidah kebahasaan
17)    Guru menugaskan peserta didik untuk membuat pertanyaan dan jawaban dari teks yang telah didiskusikan
18)    Guru menugaskan salah satu kelompok untuk memaparkan hasil diskusi, kelompok lain memperhatikan dan memberi komentar/masukan
19)    Guru meminta peserta didik secara individu untuk membuat sebuah teks laporan dengan mengikuti prosedur yang benar
20)    Guru dan peserta didik mendiskusikan draft yang telah disusun. Draft dibacakan dan yang lain memberi masukan
21)    Guru meminta peserta didik merevisi teks dengan memperhatikan komentar/masukan yang diterima sehingga hasilnya lebih baik.

185 menit





Penutup
1.    Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yaitu tentang alat indera
2.    Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3.    Salam dan doa penutup.

15 menit

G. Penilaian
1.    Teknik Penilaian
a.    Penilaian sikap                      : toleransi, rasa ingin tahu, dan teliti
b.    Penilaian pengetahuan          : tes tertulis dalam bentuk uraian
c.    Penilaian keterampilan          : unjuk kerja
2.    Instrumen Penilaian
a.    Daftar periksa penulisan teks mengenail alat indera  
b.    Unjuk kerja membuat teks laporan
H.  Sumber, Alat, Dan Media Pembelajaran
1.    Sumber
a.    Buku tematik terpadu Untuk Guru kls 4 kurikulum 2013
2.    Alat
a.    ATK  Peserta didik.
3.    Media Pembelajaran
a.    Gambar berbasis teks mengenai sumber bunyi dan alat indera
                                                            Surabaya,   Oktober 2018

Mengetahui,  
Kepala SDN...........................                                    Guru Kelas IV


................................................                                   ..................................
NIP.                                                                            NIP. 

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks digunakan sebagai representasi dari pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mengusung pendekatan saintifik (ilmiah) sebagai dasar proses pembelajarannya. Pembelajaran teks dalam studio Bahasa Indonesia bergaris lurus dengan pendekatan ilmiah yang mengedepankan sisi kesistematisan, terkontrol, empiris, dan kritis. Representasi dari hal itu, tereksplisitkan pada genre teks yang dibelajarkan terdiri atas teks tunggal (mikro) dan teks majemuk (makro).
B.  Saran
Hal baik yang dapat diperoleh dari pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini adalah siswa akhirnya dapat berlatih untuk berpikir metodologis, sebagai suatu kemampuan berpikir yang dibutuhkan pada masa yang akan datang, siswa mampu mengembangkan kemampuan membaca pemahaman, serta kemampuan menulis juga semakin berkembang dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

Sufanti. 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia  Berbasis Teks: Belajar Dari Ohio  Amerika Serikat”,. Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta
Agustina 2017.  Pembelajaran Bahasa Indonesia  Berbasis Teks: Representasi Kurikulum “2013” FKIP Unila : Jurnal Vol. 18, No. 1, Hal. 84 – 99
Rahmat2017 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks Online Http://Gurupembaharu.Com/Pembelajaran-Bahasa-Indonesia-Berbasis-Teks/. (Diakses Pada Tanggal 1 April 2017)
Ramadania.2016 “Konsep Bahasa Berbasis Teks Pada Buku Ajar Kurikulum 2013. Banjarmasin :Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya Vol. 1 No.2
Mahsun.2013. pembelajaran teks dalam kurikulum 2013.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Agustina, Eka Sofia dan Yunita Fitri. 2015. “Penyajian Kegiatan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah (Saintific Approach) dalam Buku Teks Bahasa Indonesia “(Kajian Telaah Buku Teks). Universitas Lampung: FKIP.
Mahsun M.S. 2014. Teks dalam Pemebelajran Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

No comments:

Post a Comment