BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu kebutuhan yang
sangat mendasar bagi kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang
bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dapat memperbaiki
akhlak dan budi pekertinya sehingga ia tahu etika dan norma yang berlaku di
tengah masyarakat. Guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran
memepertimbangkan beberapa aspek, antara lain berorientasi pada perkembangan
siswa karena pembelajaran yang mengacu pada karakteristik siswa, baik kelompok
maupun individu dapat diterima oleh siswa, dan akan lebih bermakna. Kurikulum
2013 menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Sejalan dengan itu kemampuan berbahasa dituntut melalui pembelajaran
berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah,
dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu teks
tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan
sikap kesantunan dan ketepatan berbahasa serta sikap penghargaan terhadap
Bahasa Indonesia sebagai warisan budaya bangsa. Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia
mempunyai struktur yang mirip dengan struktur kurikulum negara-negara di dunia,
yang dibangun melalui tiga tujuan utama yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
pengembangan sikap. Kurikulum 2013 ini mempunyai struktur Kompetensi Inti ( KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) yang dibangun melalui konsep kurikulum yang holistik.
Tingkat keholistikan kurikulum ini dapat dilihat dari konsep KI dan KD yang
mempresentasikan nilai-nilai keagamaan, sosial-budaya, dengan pengetahuan,
keterampilan berbahasa serta sikap yang dibentuk melalui KI dan KD tersebut,
konsep kebahasaan yang digunakan sebagai
Pendekatan
serta implikasi metodologi pembelajarannya (Mahsun, 2013). Keholistikan
kurikulum ini dapat dilihat melalui KI,KD, dan indikatornya yang memberikan
akses anak didik untuk belajar secara holistik. Anak didik belajar memahami
konsep (kognitif), berlatih menggunakan bahasa secara tepat (keterampilan)
serta menentukan sikapnya terhadapa lingkungannya secara simultan melalui
berbagai jenis teks (proses sosial atau genre) yang dipelajari.Kurikulum 2013
menyadari peran penting sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan
pemikiran secara estetis dan logis. Sejalan dengan peran itu, pembelajaran
Bahasa Indonesia disajikan dalam buku dengan berbasis teks, baik lisan maupun
tulis dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan
perasaan dan pemikiran. Di dalam buku ajar dijelaskan berbagai cara penyajian
perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks. Buku ajar merupakan
usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa
dibiasakan mencari sumber belajar lain. Guru berperan meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatankegiatan berbahasa
siswa. Guru harus memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial, budaya, dan
alam. Buku ajar dalam Kurikulum 2013, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia
dirancang berbasis teks.Pendekatan pembelajarannya berbasis aktivitas dengan
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah, dan penilaian
pembelajarannya menggunakan penilaian autentik.Pemahaman terhadap jenis,
kaidah, dan konteks suatu teks dibelajarkan sehingga siswa menangkap makna yang
terkandung dalam suatu teks serta menyajikan perasaan dan pemikiran dalam bentuk
teks yang sesuai
B. Rumusan Masalah ?
1) Bagiamana
model atau metode pemebelajaran bahasa berbasis
teks di Sekolah dasar ?
2) Bagaimana
pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar ?
3) Bagaimana pengajaran bahasa berdasarkan jenis teks di
Sekolah dasar ?
C. Tujuan penulisan
1) Mengethaui
model atau metode pemebelajaran bahasa berbasis
teks di Sekolah dasar.
2) Mengethaui
pembelajaran bahasa berbasis teks pada kurikulum 2013 di Sekolah dasar.
3) Mengethaui
Bagaimana Pengajaran Bahasa Berdasarkan
Jenis Teks di Sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model atau Metode Pembelajaran Berbasis Teks (Text- Based Instruction Genre-Based
Instruction)
Pembelajaran Berbasis Teks merupakan pembelajaran yang berorientasi pada
kemampuan siswa untuk menyusun teks. Metode pembelajaran ini mendasarkan diri
pada pemodelan teks dan analisis terhadap fitur-fiturnya secara eksplisit serta
fokus pada hubungan antara teks dan konteks penggunaannya. Perancangan
unit-unit pembelajarannya mengarahkan siswa agar mampu memahami dan memproduksi
teks baik lisan maupun tulis dalam berbagai konteks. Untuk itu siswa perlu
memahami fungsi sosial, struktur, dan ftur kebahasaan teks.
Guru mengenalkan teks dan tujuannya, serta ftur-fturnya, dan membimbing
siswa memproduksi teks melalui proses pemberian bantuan (scaffolding).
Pembelajaran Berbasis Teks melibatkan proses di mana guru membantu siswa dalam
memproduksi teks dan secara bertahap mengurangi bantuan tersebut sampai siswa
mampu menproduksi teks sendiri. Pembelajaran diorganisasikan dengan menggunakan
berbagai macam teks yang terkait dengan kebutuhan siswa, dan siswa diberikan
latihan dalam berbagai macam teks sampai mereka mampu memproduksi teks tanpa
bantuan dan bimbingan guru (Richards, 2015).
Pada satuan
teks dengan tujuan untuk melaksanakan berbagai tindakan komunikatif secara
bermakna, dengan menggunakan atau terkait dengan teks-teks yang bermanfaat bagi
kehidupan peserta didik, secara reseptif dan produktif, secaralisan maupun
tulis, di berbagai konteks yang relevan dengan kehidupansiswa, dalam bentuk
kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis yang terintegrasi secara
alami dalam berbagai kegiatan komunikatif yang bermakna. Hal ini berarti bahwa
teks dipelajari bukan sebagai sasaran akhir, tetapi sebagai alat untuk
melakukan berbagai aktivitas terkait dengan dengan kehidupan nyata.
Penggunaan
teks juga bertujuan untuk menumbuhkan sikap menghargai dan menghayati
nilai-nilai agama dan sosial, termasuk perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Emilia
(2011: 21-22) menyebutkan beberapa prinsip utama pembelajaran Berbasis Teks. Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Menekankan pentingnya guru
mengembangkan kesadaran siswa bahwa setiap teks merupakan kreasi unik dari
seorang penulis yang unik juga dan bersifat relatif bagi sekelompok orang dan
konteks tertentu.
b)
Menganggap belajar bahasa sebagai
aktivitas sosial (Feez and Joyce, 1998) yang meniscayakan kebergantungan antar
siswa dan masyarakat, yang dalam hal ini bisa teman, guru atau orang dewasa
lain yang bisa membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik, termasuk
orang tua. Melalui prinsip ini pembelajaran bahasa berbasis teks diharapkan
menghasilkan tiga hal: siswa belajar bahasa, siswa belajar melalui bahasa, dan
siswa belajar tentang bahasa (Derewianka, 1990; Feez and Joyce, 1998)
c)
Menekankan bahwa belajar akan
berjalan lebih efektif kalau gurumenerangkan secara eksplisit kemampuan yang
diharapkan dimiliki oleh siswa setelah proses belajar selesai (Feez and Joyce,
1998; Cope and Kalantiz, 1993); bagaimana bahasa beroperasi untuk membangun
makna dalam berbagai jenis teks dan ciri-cirilinguistiknya.
d)
Menegaskan bahwa siswa belajar di
bawah bimbingan guru dalam kerangka magang diaman siswa berperan sebagai orang
yang dilatih dan guru sebagai ahli dalam sistem dan fungsi bahasa.
e)
Berkeyakinan bahwa pengajaran tata
bahasa merupakan bagian penting untuk menuntun siswa kepada pengetahuan tentang
bagaimana bahasa berfungsi pengetahuan yang dapat melahirkan pemberdayaan lebih
luas bagi siswa .
B. Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks
Pada Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
sedangkan menurut Priyatni Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dan penguatan
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan demikian, kurikulum
2013 merupakan kurikulum terbaru dalam dunia pendidikan di Indonesia setelah
KTSP.Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan. Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Berdasarkan beberapa sumber di
atas, dapat disimpulkan bahwa suatu kurikulum sekurang-kurangnya berisi (a)
penanggung jawab, (b) pelaku, (c) rencana, (d) isi, (e) cara, (f) kegiatan/proses,
dan (g) pedoman. Komponenkomponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam proses
belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
Ruang
lingkup kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga,
yakni ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Ranah sikap aspek
sosial mata pelajaran Bahasa Indonesia berbeda tiap kelas.KD ini fokus pada
karakter jujur, peduli, cinta tanah air, semangat kebangsaan, demokratis,
kreatif, santun, dan percaya diri ketika melakukan aktivitas berbahasa baik
secara lisan maupun tulisan.Ranah pengetahuan dan ranah keterampilan dalam
kurikulum 2013 yang dilaksanakan adalah pembelajaran berbasis teks. Kompetensi
literasi adalah kompotensi inti pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memecahkan
masalah kehidupan dengan menggunakan teks sebagai alat utama komunikasi.
C. Pengajaran
Bahasa Berdasarkan Jenis Teks
Ramadania (2016:4) Genre
adalah proses sosial yang berorientasi pada tujuan itu. Genre bukan bahasa,
tetapi lebih pada semacam aturan sosial yang berupa tahapan prosedural yang
secara konvensional digunakan untuk mecapai tujuan social tertentu. Di dalam KI
C dan D K13 secara implisit mensiratkan pembelajaran berdasarkan jenis teks. Di
dalam KD, jenis teks tersebut diurai berdasarkan ranah kedekatan dengan siswa
serta tingkat kesulitan tatanan nikai dan normasosial yang terealisir di dalam
bahasanya. Untuk mengajarkan genre ini diiperlukan metode pembelajaran yang
interaktif, dekonstruktif, dan rekonstruktif. Di dalam K13 ini diseebut empat
tahap: membangun konteks, pemodelan, membangun teks bersama-sama, dan membangun
teks mandiri.
Tahap ini mengadopsi metode pembelajaran
berdasarkan genre yang telah dilaksanakan Sydney Schools yang disebut “teacherlearning
cycle”. Metode ini sangat bagus uuntuk membangun siswa aktif untuk
membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Hal ini dikarenakan anak diajak
secara aktif untuk mengenal konteks melalui membangun konteks, kemudian mereka
diajak untuk mendekonstruk teks beserta nilai dan ciiri kebahasaannya melalui
kegiatan dekonstruktif dalam tahap pemodelan.Berikutnya siswa diajak
merekonstruksi teks bersama-sama dengan teman atau bantuan guru melalui
kegiatan rekonstruktif dalam tahap membangun teks bersama. Selanjutya, siswa
diberi tugas untuk membuat teks dengan genre yang sama, tetapi dengan topik
yang berbeda. Guru harus benar-benar
meyakini bahwa pada akhirnya peserta didik mampu menyajikan teks secara
mandiri. Secara rinci tahapan tersebut sebagai berikut.
1)
Membangun Konteks
Tahap membangun konteks ini digunakan
guru dan siswa untuk mempersiapkansiswa untuk masuk ke pelajaran yang akan
diberikan. Tahap ini dapat dimulai dengan kegiatan mereview pelajaran minggu
lalu atau mengajak siswa untuk menyelami ranah pelajaran yang akan diberikan.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui Tanya jawab, cerita ulang, atau diskusi.
2)
Pemodelan
Pemodelan merupakan tahap awal
pengenalan model teks yamg diberikan.Biasanya,tahap ini guru memberikan model
genre atau tipe teks tertentu yang ideal, lengkap dengan tujuan social,
tahapan, dan ciri kebahasaan.Dalam tahap ini, pemodelan dilaksanakan dalam
sejumlah kegiatan dekontruksi tujuan sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan untuk
teks ini.
3)
Membangun Teks
Bersama
Pada tahap ini siswa merekonstruksi
nilai sosial, tujuan sosial, tahapan, dan ciri kebahasaan dari level semantik
wacana sampai dengan fonologi. Siswa diajak membuat teks dengan genre, tujuan,
tahapan, dan ciri kebahasaannya.Yang tidak kalah penting ialah siswa diajak
menentukan sikapnya di dalam teks tersebut.Oleh karena itu, untuk membangun
teks bersama ini, siswa perlu dibantu melalui kelompok siswa yang disupervisi
guru.Kegiatan pembelajarannya melalui kegiatan pembelajaran yang lebih
produktif. Kegiatan ini melengkapi dialog, bagan, meringkas, dan kegiatan
membangun teks. Akan sangat membantu siswa untuk membangun teks secara
bersama-sama.Oleh karena itu, kegiatan membangun teks bersama ini harus
dikerjakan secara berulang mencari sumber di perpustakaan, media, internet,
observasi lapangan, dan interview narasumber secara kelompok. Kemudian, siswa
akan mempunyai catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan hasil interview yang
akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara bersama.
4)
Membangun Teks
Mandiri
Membangun teks mandiri ini merupakan
puncak dari seluruh kegiatan yang mengakumulasikan antara kegiatan membangun
teks dengan segala isinya. Siswa akan bekerja secara mandiri mulai mencari
sumber di perpustakaan, media, internet, observasi di lapangan, interview nara
sumber untuk memperoleh data yang akurat untuk membangun teks secara mandiri
ini. Kemudian siswa akan mempunyai catatan kepustakaan, lapangan, dan hasil
interview yang akan ditulis menjadi sebuah teks dengan genre yang utuh secara
mandiri. Demikian juga siswa diminta untuk mempunyai sikap terhadap lingkungan
sebelum dituangkan ke dalam bentuk teks.
D.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA (RPP)
BAHASA
INDONESIA BERBASIS TEKS
Satuan Pendidikan : ..............................
Kelas/Semester : IV/I
Tema : 1.Indahnya
Kebersamaan
Sub Tema :
1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran :
5
3.5 Memahami
sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
Bahasa Indonesia
3.2 Menguraikan
teks instruksi tentang pemeliharaan panca indera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
B. Indikator
IPA
3.5.1 Menjelaskan
perambatan sumber bunyi
4.4.1 Membandingkan hasil percobaan perambatan bunyi melalui padat, cair, dan gas
Bahasa Indonesia
3.2.1 Mempraktikkan langkah-langkah yang terdapat pada teks percobaan perambatan bunyi
4.1.1 Menyajikan langkah-langkah percobaan dalam bentuk laporan
1.
Kaidah/ cara penulisan laporan
2.
Perambatan bunyi
3.
Kolase
4.
Sudut lancip, tumpul, dan siku-siku
D.
Alokasi Waktu
6 X 35 menit
E.
Pendekatan & Metode
Pendekatan : Saintifik (Scientific).
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode :
Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F.
Kegiatan
Pembelajaran
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
KEGIATAN
|
ALOKASI WAKTU
|
Pendahuluan
|
1.
Guru
memberikan salam dan mengajak berdoa (religius).
2.
Mengecek
kehadiran peserta didik
3.
Mengulas pelajaran lalu tentang sumber bunyi
4.
Peserta
didik mengamati gambar
sumber bunyi,
kemudian diminta menyampaikan
pendapat dan perasaannya setelah
melihat gambar tersebut. Alat
musik, jangkrik, radio, sebagai sumber bunyi (Mengamati)
5.
Tanya jawab tentang macam macam sumber bunyi
6.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi.
|
10 menit
|
Inti
|
1)
Guru memilih
sebuah teks autentik (teks laporan) tentang panca indera dan perambatan bunyi
dan membacanya di depan kelas
2)
Guru membuat
beberapa pertanyaan tentang isi teks yang telah dibacakan.
3)
Guru membuat
beberapa pertanyaan tentang jenis teks, penyusunan teks, struktur generik
teks, dan kaidah kebahasaan teks
4)
Guru
menjelaskan teks laporan dengan flash cards atau gambar untuk
menunjukkan bagian teks dan kaidah kebahasaan
5)
Guru menanyakan
perbedaan dan persamaan struktur dan bahasa teks pada peserta didik
6)
Guru dan
peserta didik mendiskusikan jawaban\
7)
Guru memberi
contoh teks laporan yang lain dan memberikan tugas untuk menemukan struktur
dan kaidah kebahasaan teks
8)
Guru
mempersiapkan beberapa teks laporan kemudian membacakannya/membagikannya
kepada kelompok peserta didik
9)
Guru meminta
peserta didik untuk memperhatikan dan menemukan struktur dan kaidah
kebahasaan yang sudah dijelaskan dengan mengisi tabel
10) Guru
memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
kelompok lain memberikan pendapat atau saran
11) Guru
menugaskan salah satu kelompok untuk membaca teks dengan memperhatikan
intonasi, pelafalan, mimik, gestur.
12) Guru
memberikan penjelasan jika ada yang kurang sesuai
13) Guru membentuk kelompok dan meminta peserta didik
bekerja dalam kelompok
14) Guru meminta setiap kelompok menyusun kembali teks
yang disusun secara acak seseuai dengan struktur laporan teks
15) Guru menugaskan masing-masing kelompok membuat
kesimpulan uantuk teks laporan tersebut
16) Guru menugaskan setiap kelompok menganalisis kaidah
kebahasaan
17) Guru menugaskan peserta didik untuk membuat
pertanyaan dan jawaban dari teks yang telah didiskusikan
18) Guru menugaskan salah satu kelompok untuk memaparkan
hasil diskusi, kelompok lain memperhatikan dan memberi komentar/masukan
19) Guru meminta peserta didik secara individu untuk
membuat sebuah teks laporan dengan mengikuti prosedur yang benar
20) Guru dan peserta didik mendiskusikan draft yang
telah disusun. Draft dibacakan dan yang lain memberi masukan
21) Guru meminta peserta didik merevisi teks dengan
memperhatikan komentar/masukan yang diterima sehingga hasilnya lebih baik.
|
185 menit
|
Penutup
|
1.
Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yaitu tentang alat indera
2.
Bertanya
jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
3.
Salam
dan doa penutup.
|
15 menit
|
G. Penilaian
1.
Teknik
Penilaian
a.
Penilaian
sikap : toleransi,
rasa ingin tahu, dan teliti
b.
Penilaian
pengetahuan : tes tertulis dalam
bentuk uraian
c.
Penilaian
keterampilan : unjuk kerja
2.
Instrumen
Penilaian
a.
Daftar
periksa penulisan
teks mengenail alat indera
b.
Unjuk
kerja membuat teks laporan
H. Sumber,
Alat, Dan Media Pembelajaran
1.
Sumber
a. Buku tematik terpadu Untuk Guru kls 4 kurikulum 2013
2.
Alat
a.
ATK
Peserta didik.
3.
Media
Pembelajaran
a. Gambar berbasis teks mengenai sumber bunyi dan alat indera
Surabaya,
Oktober 2018
Mengetahui,
Kepala
SDN........................... Guru Kelas
IV
................................................ ..................................
NIP. NIP.
NIP. NIP.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran
Bahasa Indonesia berbasis teks digunakan sebagai representasi dari pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang mengusung pendekatan saintifik (ilmiah) sebagai dasar
proses pembelajarannya. Pembelajaran teks dalam studio Bahasa Indonesia bergaris
lurus dengan pendekatan ilmiah yang mengedepankan sisi kesistematisan,
terkontrol, empiris, dan kritis. Representasi dari hal itu, tereksplisitkan
pada genre teks yang dibelajarkan terdiri atas teks tunggal (mikro) dan teks
majemuk (makro).
B. Saran
Hal baik yang
dapat diperoleh dari pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini adalah
siswa akhirnya dapat berlatih untuk berpikir metodologis, sebagai suatu
kemampuan berpikir yang dibutuhkan pada masa yang akan datang, siswa mampu
mengembangkan kemampuan membaca pemahaman, serta kemampuan menulis juga semakin
berkembang dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Sufanti. 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Belajar Dari Ohio Amerika Serikat”,. Fkip Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Agustina 2017. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Teks: Representasi Kurikulum “2013” FKIP Unila : Jurnal Vol. 18, No. 1, Hal. 84 – 99
Rahmat2017 Pembelajaran
Bahasa Indonesia Berbasis Teks Online Http://Gurupembaharu.Com/Pembelajaran-Bahasa-Indonesia-Berbasis-Teks/. (Diakses Pada Tanggal 1
April 2017)
Ramadania.2016
“Konsep Bahasa Berbasis Teks Pada Buku
Ajar Kurikulum 2013. Banjarmasin :Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya Vol. 1 No.2
Mahsun.2013. pembelajaran teks dalam kurikulum
2013.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum2013. Jakarta: Bumi
Aksara.
Agustina,
Eka Sofia dan Yunita Fitri. 2015. “Penyajian
Kegiatan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah (Saintific Approach) dalam
Buku Teks Bahasa Indonesia “(Kajian Telaah Buku Teks). Universitas Lampung:
FKIP.
Mahsun M.S. 2014. Teks
dalam Pemebelajran Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
No comments:
Post a Comment