BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Model pembelajaran berbasis lingkungan merupakan
model yang dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan
lingkungan sekitar. Ali (2010:26) menyatakan bahwa, model pembelajaran berbasis lingkungan adalah
model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan
alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang
disampaikan.
Karjiyadi (2012) mengatakan bahwa Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah
pada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.
Lingkungan dapat diformat maupun digunakan sebagai sumber belajar. Dalam hal
ini, guru dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata peserta didik sehingga dapat mendorong peserta didik membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Mulyasa (dalam Wahyuni,
2010: 12) pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan
dua cara:
1.
Membawa peserta didik ke lingkungan
untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode
karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
2.
Membawa sumber-sumber dari lingkungan
ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber
asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas pembelajaran
berbasis lingkungan adalah pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar yang membimbing peserta didik untuk menghubungkan pengetahuannya
dengan kehidupan sehari-hari.
Lingkungan (environment)
sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisi kondisional yang mempengaruhi
tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan
belajar/ pembelajaran/ pendidikan terdiri dari berikut ini:
1.
Lingkungan sosial meliputi masyarakat, baik kelompok
kecil maupun besar yang meliputi unsur atau fasilitas yang ada dalam
masayarakat
- Lingkungan
personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh
terhadap individu lainnya contohnya pada keluarga
- Lingkungan
alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai
sumber belajar (biologi, sosiologi, ekonomi dan budaya)
- Lingkungan
kultural, mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar, dan dapat dijadikan faktor pendukung pengajaran (Oemar
Hamalik, 2003: 194-195).
B.
Ciri
Khusus
Model
pembelajaran berbasis lingkungan ini menerapkan sistem permainan dan belajar di
luar kelas agar siswa memiliki pengalaman
lebih dan proses pembelajaran bisa menyenangkan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam model pembelajaran
berbasis lingkungan yaitu isi dan prosedur pembelajaran harus sesuai
dengan lingkungan pembelajar, pengetahuan yang diberikan harus memberikan
jalan keluar dalam menanggapi lingkungan.
C.
Tujuan
Tujuannya adalah siswa tidak bosan dengan apa yang
dipelajari, siswa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati
sendiri, dan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan. (Ali, 2010:34).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan model pembelajaran berbasis
lingkungan siswa akan lebih memahami dirinya sendiri dan lingkungannya.
Selain itu, siswa juga akan memliki kecintaan terhadap lingkungan sekitar
mereka.
Model pembelajaan berbasis lingkungan digunakan
dengan tujuan agar siwa dapat dengan mudah berinteraksi dengan bahan pelajaran
yang telah disusun dan disesuaikan dengan model pembelajaran. Bahan
pembelajaran yang disajikan kepada siswa disusun dengan melibatkan lingkungan
sekitar. Artinya, pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas,
tetapi juga di luar kelas dengan tujuan agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam
proses pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sintaks
1.
Guru mengamati kebutuhan lingkungan pembelajar.
2.
Guru menyusun tema dan materi ajar sesuai dengan
lingkungan pembelajar
3.
Kegiatan awal pembelajaran, siswa diminta untuk
mendeskripsikan dan mengungkapkan lingkungan tempat mereka tinggal secara
singkat
4.
Siswa dan guru bersama-sama melakukan kegiatan
belajar-mengajar di luar kelas
5.
Siswa menyimak materi ajar yang disampaikan guru.
6.
Guru menyelipkan masalah-masalah lingkungan dalam
bahan ajar yang disampaikan.
7.
Guru dan siswa mengajak siswa untuk merenungkan
kelalaian mereka terhadap lingkungan.
8.
Siswa melaksanakan tes.
9.
Siswa dan guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
(Ali, 2010:30)
B.
Contoh
Penerapan
Menurut
Karumpa (2017:68) penerapan Model pembelajaran berbasis lingkungan dapat
dilakukan dengan pemanfaatan lingkungan, contohnya lingkungan sekolah yang
sangat dekat dengan proses pembelajaran belajar dilakukan melalui beberapa
tahap, yaitu (1) identifikasi potensi lingkungan sekolah, (2) sinkronisasi
fenomena dengan kompetensi dasar (KD), dan (3) mendesain pembelajaran.
Sinkronisasi
Fenomena dengan Kompetensi Dasar (KD)
1) Pemetaan Objek (Benda dan Fenomena) di Lingkungan
Sekolah
Setiap sekolah
memiliki halaman tempat bermain, kebun, atau taman dimana terdapat berbagai
jenis tumbuhan, binatang, dan objek-objek lain. Di dalam lingkungan sekolah
juga terdapat kantin, koperasi, UKS, tempat ibadah, dan fasilitas lain yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar. Di daerah tertentu di dekat sekolah
terdapat aliran sungai, persawahan, pesisir pantai, kawasan hutan bakau,
kawasan pegunungan, kawasan pasar, pertokoan, keramaian transportasi, kawasan
industri, kawasan cagar budaya.
2) Analisis KD dengan Potensi Lingkungan
Langkah
kegiatan yang dilakukan untuk menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai
dengan potensi lingkungan sekolah adalah dengan menganalisis Kompetensi Dasar
(KD) yang terdapat dalam kurikulum, dengan cara mencocokkan data hasil
pengamatan dari lingkungan sekolah dengan KD, dan menentukan KD yang dapat
dicapai melalui pembelajaran berbasis lingkungan sekolah.
Objek
Lingkungan Sekolah
|
Aspek
Kebahasaan
|
Kompetensi
Dasar
|
Kebun sekolah/
Taman Bunga
|
Menulis
|
Menulis puisi
bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.
|
Perpustakaan sekolah/taman
baca
|
Membaca
|
Menemukan
informasi secara cepat dan tepat dari ensiklopedi/buku telepon dengan membaca
memindai.
|
Ruang
Multimedia
|
Menyimak
|
Menemukan
pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang
didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi
|
Galeri
Seni
|
Berbicara
|
Mengkritik/memuji
berbagai karya (seni atau produk) dengan bahasa yang lugas dan santun
|
Ruang
Guru/TU
|
Membaca
|
Mengubah
sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca
intensif
|
Musala/Masjid
Sekolah
|
Mendengar
|
Menyimpulkan
Pesan pidato/ceramah/ khotbah yang didengar
|
Kantin
Sekolah
|
Menulis
|
Menulis surat
pembaca tentang
lingkungan
sekolah
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model pembelajaran berbasis lingkungan adalah
model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan
alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang
disampaikan.
Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua
cara membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran dan membawa
sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan
pembelajaran.
Lingkungan
belajar/ pembelajaran/ pendidikan terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan
personal, lingkungan alam (fisik), dan lingkungan kultural.
Model pembelajaran berbasis lingkungan bertujuan untuk siswa
tidak bosan dengan apa yang dipelajari, siswa mendapatkan pengetahuan dan
pemahaman dengan cara mengamati sendiri, dan menumbuhkan kecintaan siswa
terhadap lingkungan. Dengan model ini siswa
memiliki pengalaman lebih dan proses pembelajaran bisa menyenangkan.
B.
Saran
Lingkungan
merupakan sebuah media pembelajaran yang secara tidak langsung menyediakan
sumber pengetahuan. Oleh karena itu sebagai guru perlu kejelian, kepekaan dan
kreativitas untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber atau media
pembelajaran dalam mendesain aktivitas pembelajaran yang produktif, aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan serta bermakna dalam kehidupan nyata siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, M.
(2010). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Baharuddin
dan Wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Karjiyadi.
(2012). Pembelajaran Berbasid Lingkungan. (Online)
Karumpa,
Aco. 2017. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Berbasis Multikultural, Yogyakarta
Oemar,
Hamalik. 2003. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung
: Remaja
Karya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Lingkungan
Sub Tema : Lingkungan Sekolah
Kelas/ Semester : VI/ 1
Fokus : Menulis
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.
Berbicara
Memberikan informasi dan
tanggapan secara lisan
B. Kompetensi Dasar
Menulis
Menulis
puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
Berbicara
Menanggapi
(mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan menggunakan bahasa
yang santun
C. Indikator
Kognitif Produk
Merumuskan isi
puisi yang dibaca
Menentukan/memilih
topik/ bahan puisi yang akan ditulis.
Kognitif Proses
Menjelaskan isi puisi yang dibaca secara lisan
Mengomentari isi puisi yang dibaca.
Psikomotor
Menuliskan kesan visual tentang benda tertentu
yang dilihat/diamati di lingkungan sekolah
Mengubah kesan visual terhadap benda-benda
sekitar sekolah menjadi puisi.
Menulis puisi dengan menggunakan pilihan
kata yang tepat.
Membacakan puisi yang telah dibuat dengan
ekspresif
Afektif
1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:
Bekerja sama dengan baik
Menjadi ketua/anggota
yang santun dan berempati ketika kerja kelompok.
Mengerti dan menghargai pendapat
orang lain
Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
2. Mengembangkan keterampilan sosial
Mampu berkomunikasi secara lisan
Mampu berkomunikasi secara tertulis (menulis
puisi)
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Kognitif
a.
Produk
Melalui kegiatan diskusi siswa dapat merumuskan isi puisi yang telah dibaca
dengan bahasa yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil pengamatan siswa mampu memilih
topik atau bahan yang akan dijadikan puisi.
b.
Proses
Dengan diberikan puisi siswa dapat menjelaskan isi puisi yang dibaca
dengan kata-kata sendiri dengan bahasa yang santun
Dengan diberikan puisi siswa dapat mengomentari isi puisi sesuai dengan
isi puisi dengan bahasa yang santun.
2.
Psikomotor
a.
Dengan mengamati objek yang ada di lingkungan sekolah siswa dapat
menuliskan kesan visual tentang benda tertentu yang dilihat/diamati di
lingkungan sekolah dengan menggunakan kata-kata kongret.
b.
Secara mandiri siswa mampu mengubah kesan visual terhadap benda-benda sekitar sekolah menjadi puisi.
c.
Dengan bimbingan guru siswa mampu menulis puisi dengan menggunakan
pilihan kata yang tepat.
d.
Dengan diberikan teks puisi siswa mampu membacakan puisi dengan ekspresif
3.
Afektif
a.
Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:
Mampu menjadi teman kelompok yang menyenangkan
Mampu menjadi ketua/anggota yang santun dan berempati
Mampu untuk saling mengerti dan menghargai pendapat
orang lain
Mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.
b.
Mengembangkan keterampilan sosial
Mampu berkomunikasi secara lisan dengan menggunakan dengan bahasa yang
baik dan benar.
Mampu berkomunikasi secara tertulis (menulis puisi)
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan
komunikatif. Adapun metode yang digunakan adalah diskusi, demonstrasi, tanya
jawab, dan penugasan.
F. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
|
Langkah-Langkah Pembelajaran
|
Keterlak-sanaan
|
Kegiatan Awal (± 10 menit)
|
1.
Mengkondisikan Kelas
2.
Absensi
3.
Berdoa
4.
Apersepsi
5.
Pembelajaran diawali
dengan tanya jawab tentang puisi.
6.
Guru membagikan teks puisi kepada siswa
dengan tema lingkungan.
7.
Siswa diminta membaca
dalam hati puisi yang telah dibagikan.
|
|
Kegiatan Inti (± 45 menit)
|
1.
Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok
2.
Setiap
kelompok ditugaskan berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur instrinsik puisi
yang telah dibaca (tema, pengimajian, nada, dan gaya bahasa)
3.
Setiap
perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok
yang lain menanggapi.
4.
Guru
memancing kepekaan perasaan dan pengetahuan siswa tentang isi puisi yang
ditulis.
5.
Guru
memberi penguatan tetang konsep puisi dan langkah-langkah menulis puisi.
6.
Setelah
siswa memahami cara-cara menulis puisi lalu siswa diajak keluar kelas. Siswa
diminta mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah
7.
Siswa
secara individual diminta mengungkapkan kesan visual tentang benda yang
dilihatnya di lingkungan sekolah dengan menggunakan kata-kata kongkrit
8.
Kemudian
siswa kembali masuk ke kelas.
9.
Setelah di dalam
kelas siswa diminta secara individual untuk mengubah kesan
visual menjadi puisi sederhana.
10. Setelah selesai membuat puisi, secara
berpasangan siswa diminta untuk saling membaca puisi yang ditulis dan saling
memberi masukan.
11. Siswa memperbaiki puisinya berdasaran masukan
teman.
12. Siswa
mendisplay puisi yang dibuat di dinding kelas.
13. Siswa
berkeliling membaca puisi karya teman-teman.
14. Siswa
secara bersama-sama menentukan/memilih puisi yang paling baik.
15. Siswa
yang puisinya terbaik diberi penghargaan oleh guru dan diminta membacakan
puisinya di depan kelas.
16. Siswa yang puisi terbaik diminta
membacakan puisinya di depan kelas.
|
|
Kegiatan Akhir (± 15 menit)
|
1.
Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2.
Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada
siswa bagaiman perasaaan siswa belajar hari ini.
3.
Guru mengumpulkan puisi siswa dan menilainya.
4.
Tindak lanjut.
|
G.
Sumber Belajar
Lingkungan
Sekitar
Buku Paket Bahasa Indonesia Bina
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk siswa Kelas VI. Asep Ependi dkk. Erlangga.
Jakarta.2006
I. Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan pada pembelajaran ini adalah proses
dan di akhir pembelajaran (produk).
Bentuk penilaiannya melalui pengamatan dan produk.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Dasar
..........................................
|
Guru Kelas
|
FORMAT
PENILAIAN PROSES
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Dinilai
|
Jumlah
|
N.A
|
|||
Kerja- sama
|
Tanggung Jawab
|
Kete-patan
|
Keak-tifan
|
||||
1
|
Mawar
|
||||||
2
|
Melati
|
Keterangan:
Nilai 4 jika indikator yang diharapkan muncul dengan jelas/sering.
Nilai 3 jika muncul namun tidak sering.
Nilai 2 jika muncul tetapi beberapa kali, jarang, atau kadang-kadang
saja.
Nilai 1 jika muncul namun sedikit sekali.
Nilai 0 jika indikator tidak pernah muncul.
NA (Nilai Akhir) = Jumlah x
5
LEMBAR KERJA SISWA
1.
Kamu
dipersilakan keluar kelas. Lalu amati objek-objek yang ada di lingkungan
sekolah. Identifikasilah minimal tiga objek yang menurut kamu paling menarik
untuk dijadikan bahan menulis puisi.
2.
Pilihlah satu objek dari
tiga objek di atas kemudian tuliskan kata-kata konkrit untuk menggambarkan
bentuk visualisasinya.
3.
Berdasarkan kalimat dan
kata-kata kongrit yang telah kamu tulis, susunlah sebuah puisi sederhana.
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KEGIATAN SISWA
1.
Kamu dipersilakan keluar
kelas. Lalu amati objek-objek yang ada di lingkungan sekolah. Identifikasilah
minimal tiga objek yang menurut kamu paling menarik untuk dijadikan bahan
menulis puisi.
1.------------------------------------------------------------
2.------------------------------------------------------------
3.----------------------------------------------------------
(Data hasil pengamatan bervariasi setiap siswa)
|
2.
Pilihlah satu objek dari
tiga objek di atas kemudian tuliskan kata-kata konkrit untuk menggambarkan
bentuk visualisasinya. (Jawaban siswa Bervariasi)
3.
Berdasarkan kalimat dan
kata-kata kongrit yang telah kamu tulis, susunlah sebuah puisi
sederhana.(Penilaian menggunaan format khusus terlampir)
FORMAT PENILAIAN MENULIS PUISI
NO
|
ASPEK
|
DESKRIPTOR
|
SKOR MAKSIMAL
|
1
|
Kesesuaian
kata
|
Isi puisi sesuai dengan tema yang dipilih
|
2
|
2
|
Pilihan
kata
|
Ketepatan
dalam memilih kata
|
2
|
3
|
Pengimajinasian
|
Kata kata
yang digunaakan imajinatif yang meloibatkan panca indra
|
2
|
4
|
Rima/unsur
bunyi
|
Terdapat persamaan
bunyi pada akhr lirik
|
1
|
RUBRIK PENILAIAN MENULIS PUISI
Aspek
|
Deskriptor
|
Skor
|
Kesesuaian Kata
|
Isi puisi sesuai dengan judul dan benda yang diamati
|
2
|
Isi puisi tidak sesuai dengan judul dan benda yang diamati
|
1
|
|
Pilihan Kata
|
Pilihan kata yang digunakan sesuai dengan makna yang ingin disampaikan
dan maknanya menarik
|
2
|
Pilihan kata yang digunakan tidak tepat
|
1
|
|
Pengimajinasian
|
Kata-kata yang digunakan menimbulkan imajinasi yang melibatkan panca
indra
|
2
|
Kata-kata yang digunakan tidak menimbulkan imajinasi yang melibatkan
panca indra
|
1
|
|
Rima/ritme
|
Terdapat persamaan bunyi pada akhir baris/larik sehingga menimbulkan
keindahan irama
|
2
|
Tidak terdapat persamaan bunyi pada akhir baris.
|
1
|
MATERI AJAR
TUMBUHAN (Karya: Marcelia)
Tumbuhan-tumbuhan
Keindahan
buah karya Tuhan
Hijau
warna tumbuhan
Dan
bunga nan warna-warni
Membuat
hati ceria di saat sedih
Tumbuhan, kau hasilkan makanan
Membuat kenyang manusia dan hewan
Aku suka tumbuhan
Terima kasih tumbuhan
Terima kasih tumbuhan
Engkau kan kujaga dan
kusiram
|
LEMBAR PENGAMATAN PERILAKU
BERKARAKTER
Amatilah ketika siswa
melakukan diskusi lalu berilah tanda contreng (a) pada setiap aspek yang
muncul!
NO
|
Nama Siswa
|
Aspek Pengamatan Kerja Sama
|
Skor
|
Nilai Akhir
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||||
dst
|
Keterangan:
A = Mampu memberi bantuan kepada semua anggota
B = Mampu menjadi teman kerja yang menyenangkan
C = Mampu menjadi ketua/anggota diskusi yang
santun dan berempat
D = Mampu untuk saling mengerti dan menghargai
E = Mampu melaksanakan tugas dengan baik
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
SOSIAL
Amatilah saat siswa
melakukan komunikasi secara lisan baik dengan teman maupun dengan guru ketika
berdiskusi dan selama proses pembelajaran
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Diamati
|
Skor
|
|||||||
Kebahasaan
|
Non Kebahasaan
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
||||||||||
2.
|
||||||||||
Dst.
|
Aspek Komunikasi:
A.
Kebahasaan
1.
Menggunakan lafal dan
intonasi yang tepat
2.
Memilih kata yang tepat dan
sesuai
3.
Menggunakan kalimat yang
benar dan efektif
4.
Memberikan penjelasan yang
sistematis dan logis
B.
Aspek Nonkebahasaan
1.
Mendengarkan dan
memperhatikan lawan bicara
2.
Tidak memotong pembicaraan
dan menanggapi pembicaraan setelah dipersilakan
3.
Tidak berbicara ketika orang
lain sedang berbicara
4.
Bersikap sopan dan
menunjukkan perhatian kepada lawan bicara
Assalamualaikum,boleh minta daftar pustakanya?
ReplyDeletewaalaikumsalam.. itu daftar pustakanya sudah ada di tengah mbak
ReplyDelete